Kebun Balai Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BPPPK) Grabag menjadi kebun percontohan jagung manis bagi para petani, terkait aspek inovasi teknologi dan manajemen usaha tani.
Koordinator BPPPK Ir Nurhadi Abas mengungkapkan pihaknya mengembangkan jagung manis seluas 1,13 Ha. Tanaman tersebut diberi semprotan MOL (mikro organisme lokal) yang dibuat sendiri oleh penyuluh.
"Teknologi ini sudah dikembangkan di tingkat petani terutama untuk tanaman padi. Hasilnya, kita bisa menurunkan penggunaan pupuk kimia sampai di bawah 50%," kata Nurhadi Abbas seusai penilaian lomba oleh BPPK Provinsi Jawa Tengah, Rabu (7/5).
BPPPK Grabag berhak mewakili Kabupaten Magelang untuk mengikuti lomba tingkat Provinsi Jawa Tengah karena menjadi juara pertama dari 21 BPPPK di Magelang. Tim penilai lomba berasal dari Setbakorluh Provinsi Jawa Tengah.
Acara ini juga dihadiri Kabid Kelembagaan SDM dan Teknologi Informatika Kabupaten Magelang, Camat Grabag, serta instansi terkait yang terdiri dari mantri tani, petugas POPT, Mantri Ternak, Perhutani, STPP, Pecinta Alam Satoejiwa, penyuluh swadaya dan unsur petani berprestasi.
Menurut Nurhadi Abbas pihaknya juga membuka klinik agribisnis setiap hari kerja di desa binaan penyuluh pertanian serta melayani masyarakat petani dengan Pos Penyuluhan Desa. Selain itu, BPPKB juga menggandeng PAUD dan TK untuk pembelajaran dan pengenalan dunia pertanian kepada anak usia dini.
"Ini untuk memberi stimulan anak agar tergerak mencintai dunia pertanian. Kami juga sedang menjajal pemanfaatan limbah hasil panen jagung, kacang, dan buncis prancis untuk pakan ternak domba," kata dia.
Kabid Kelembagaan Setbakorluh Jateng Drh Hardjuli menambahkan penilaian lomba meliputi aspek sarana prasarana, sumber daya manusia, manajemen operasional dan aspek aktifitas. Dikatakan BPPPK harus bisa memberikan dampak positif bagi petani agar pengetahuan petani tentang usaha tani meningkat.
"Pemanfaatan lahan BPPPK Grabag sudah tepat baik dari sisi tata guna lahan, jenis tanaman serta teknologi tepat guna. Hal ini dapat dilihat dari jenis tanaman cabai yang diusahakan dengan sistem pupuk organik sebagai pupuk dasar dan susulan. Ternyata tanaman lebih subur dan tahan Hama Penyakit," kata dia.
( MH Habib Shaleh / CN31 / SMNetwork )
Sumber: http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news_kedu/2014/05/07/201219/Kebun-BPPPK-Grabag-Jadi-Percontohan-Inovasi-Teknologi
Halaman
- Beranda
- Perpustakaan
- Profil
- Wilayah Binaan
- Desa Pesidi
- Desa Pucungsari
- Desa Sugihmas
- Desa Ketawang
- Desa Salam
- Desa Lebak
- Desa Giriwetan
- Desa Cokro
- Desa Klegen
- Desa Baleagung
- Desa Banaran
- Desa Ngasinan
- Desa Sumurarum
- Desa Grabag
- Desa Banyusari
- Desa Kalikuto
- Desa Kartoharjo
- Desa Kleteran
- Desa Tlogorejo
- Desa Sambungrejo
- Desa Tirto
- Desa Seworan
- Desa Kalipucang
- Desa Sidogede
- Desa Citrosono
- Desa Banjarsari
- Desa Ngrancah
- Desa Losari
- Program
- Kegiatan
Rabu, 14 Mei 2014
Kebun BPPPK Grabag Jadi Percontohan Inovasi Teknologi
Label:
Berita BPPK,
Galeri BPPK,
Galeri Kegiatan
0 Comments
Facebook Comments by
BPPK Kecamatan Grabag
Langganan:
Posting Komentar (Atom)