Pada tahun 2013 ini STPP Magelang mengadakan lomba blog antar BPPK se-Kabupaten Magelang yang diikuti oleh 15 BPPK di Kabupaten Magelang. Dalam lomba ini BPPK Kecamatan Grabag ikut berpartisipasi mengikuti lomba dan mendapatkan prestasi yang cukup bisa dibanggakan karena dari 15 peserta lomba, BPPK Kecamatan Grabag mendapatkan juara ke-2. dimana lomba ini dilakukan dan dinilai oleh tim juri dari lab-ti STPP Magelang. Lomba ini bertujuan memberikan pembelajaran bagi para penyuluh supaya bisa menggunakan media online sebagai salah satu layanan dalam bidang penyuluhan di wilayah kecamatan masing-masing. Lomba blog ini diikuti oleh peserta sebagai berikut:
1. BPPK Mungkid
2. BPPK Grabag
3. BPPK Mertoyudan
4. BPPK Candimulyo
5. BPPK Pakis
6. BPPK Srumbung
7. BPPK Bandongan
8. BPPK Secang
9. BPPK Tegalrejo
10. BPPK Windusari
11. BPPK Tempuran
12. BPPK Dukun
13. BPPK Borobudur
14. BPPK Ngablak
15. BPPK Sawangan
( http://stppmagelang.ac.id/uppm/blog-bppk-se-kab-magelang/)
Dari peserta lomba di atas yang mendapatkan juara adalah:
Juara 1. BPPK Mungkid
Juara 2. BPPK Grabag
Juara 3. BPPK Mertoyudan
Juara 1. BPPK Mungkid
Juara 2. BPPK Grabag
Juara 3. BPPK Mertoyudan
Dari ke tiga juara lomba yaitu juara 1, juara 2, dan juara 3 diharapkan mampu menjadi acuan contoh bagi bppk yang lain yang ingin mengembangkan pelayanan kepada para petaninya melalui blog.
Dan dalam hal ini untuk rekan BPPK kecamatan se-kabupaten Magelang jika ada yang berminat mengembangkan blognya dan mungkin masih merasa kesulitan, dari tim pengelola blog BPPK Kecamatan Grabag siap membuka diri dan bersedia saling berbagi tentang pengetahuan blog demi perkembangan dan pelayanan untuk petani.
Halaman
- Beranda
- Perpustakaan
- Profil
- Wilayah Binaan
- Desa Pesidi
- Desa Pucungsari
- Desa Sugihmas
- Desa Ketawang
- Desa Salam
- Desa Lebak
- Desa Giriwetan
- Desa Cokro
- Desa Klegen
- Desa Baleagung
- Desa Banaran
- Desa Ngasinan
- Desa Sumurarum
- Desa Grabag
- Desa Banyusari
- Desa Kalikuto
- Desa Kartoharjo
- Desa Kleteran
- Desa Tlogorejo
- Desa Sambungrejo
- Desa Tirto
- Desa Seworan
- Desa Kalipucang
- Desa Sidogede
- Desa Citrosono
- Desa Banjarsari
- Desa Ngrancah
- Desa Losari
- Program
- Kegiatan
Jumat, 27 September 2013
Senin, 23 September 2013
Pupuk Organik Bheen Sae Produksi Poktan Sumber Rejeki
Pupuk Organik Bheen Sae adalah merupakan pupuk organik berkualitas yang diproduksi oleh Poktan Sumber Rejeki Desa Sugihmas dimana pupuk ini diolah dari limbah kotoran ternak sapi. Pembuatan pupuk ini merupakan kegiatan rutin setiap hari yang dilakukan oleh Poktan Sumber Rejeki. Hingga saat ini pupuk organik Bheen Shae ini sudah terpercaya kualitasnya dan sudah diuji kandungan komposisinya baik melalui uji lab maupun melalui demplot-demplot yang dilakukan oleh Poktan Sumber Rejeki di lahan pertanian milik kelompok maupun milik anggota kelompok.
Karena sudah terbukti kandungan kualitas pupuk ini, maka tidak heran jika ruang lingkup pemasaran pupuk ini mulai merambah sampai ke luar kecamatan Grabag bahkan sudah mulai merambah keluar wilayah kabupaten Magelang. Untuk mengetahui lebih jauh tentang Pupuk Organik berkualitas dengan merek Bheen Shae ini bisa menghubungi Eko Tatag Suhono Telp. 081392321084
Karena sudah terbukti kandungan kualitas pupuk ini, maka tidak heran jika ruang lingkup pemasaran pupuk ini mulai merambah sampai ke luar kecamatan Grabag bahkan sudah mulai merambah keluar wilayah kabupaten Magelang. Untuk mengetahui lebih jauh tentang Pupuk Organik berkualitas dengan merek Bheen Shae ini bisa menghubungi Eko Tatag Suhono Telp. 081392321084
Minggu, 22 September 2013
Catatan Kegiatan Pelatihan Peningkatan dan Penguatan Kelembagaan Petani Perkebunan oleh Dinas Provinsi Jawa Tengah
Dalam rangka ikut mendukung pengembangan kelompok tani menuju kemandiriannya, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah mengadakan bentuk pelatihan khusus tentang pengembangan dan penguatan kelembagaan petani perkebunan di Kelompok Tani Sumber Rejeki Desa Sugihmas Kecamatan Grabag. Pelatihan ini lebih mengarah pada pemantapan pada kelembagaan petani yang sudah mulai melangkah menuju kemandirian. Sementara itu dilihat bahwa kegiatan kelompok tani Sumber Rejeki bukan hanya sekedar kegiatan sosial kelompok, namun sudah mulai melangkah menuju tingkat kelompok yang berwawasan serta berorientasi pada agribisnis.
Menurut Ketua Kelompok Sumber Rejeki adanya pelatihan ini sangat bermanfaat karena kondisi dari suatu kelembagaan kelompok tani merupakan kunci dari keberhasilan kegiatan sebuah kelompok tani.
Menurut Ketua Kelompok Sumber Rejeki adanya pelatihan ini sangat bermanfaat karena kondisi dari suatu kelembagaan kelompok tani merupakan kunci dari keberhasilan kegiatan sebuah kelompok tani.
Rabu, 18 September 2013
DARI KULIT MENJADI KERIPIK
Singkong (Manihot uttilisima) yang dalam bahasa jawa mempunyai nama pohung, telo, jendal merupakan komoditas yang dapat diolah menjadi berbagai macam produk, baik produk basah sampai produk kering yang disukai di semua kalangan mulai dari orang dewasa hingga anak-anak. Dari daun yang dapat disayur dan dibuat rolade, singkong diolah menjadi singkong rebus, singkong goreng, kolak singkong, getuk, klemet, klenyem, gemblong, sawut, tiwul, ongol-ongol dan masih banyak lainnya.
Sedangkan produk keringnya biasanya berupa keripik atau ceriping, mulai dari keripik daun singkong, ceriping singkong, slondok, pothil, klathak, rengginang dan yang lainnya. Produk-produk diatas tentunya sering dijumpai dipasaran dan tidak asing lagi, namun jika produk dibuat dari kulit singkong mungkin masih banyak yang belum mengenal. Keripik kulit singkong ini dinamakan juga dengan Keripik Paru Nabati. Dinamakan Paru Nabati karena bentuk dan kenampakan keripik mirip dengan paru sapi, sedangkan nabati diambil karena dibuat dari bahan nabati yaitu kulit singkong. Kulit singkong menjadi pilihan karena disekitar wilayah Desa Sumurarum banyak produsen slondok yang kulitnya hanya dibuang. Untuk memanfaatkan kulit singkong agar mempunyai nilai ekonomis maka seorang petani pengolah hasil di Desa Sumurarum terinspirasi untuk membuat kulit singkong menjadi keripik kulit singkong tanpa menghilangkan bentuk aslinya.
Pada dasarnya pembuatan keripik kulit singkong mudah, namun melalui beberapa proses terutama untuk menghilangkan racun HCN yang terdapat didalam kulit singkong. Bahan-bahan pembuatan keripik kulit singkong antara lain kulit singkong, tepung, bawang dan garam yang telah dihaluskan. Proses pembuatannya yaitu kulit singkong dikelupas dari dagingnya, lalu dibersihkan dari kulit bagian luar yang kotor dan dicuci bersih. Bumbu halus ditambahkan air lalu dicampur dengan tepung dan aduk rata. Kulit singkong dicelupkan kedalam adonan tepung lalu digoreng dalam minyak panas, diangkat dan ditiriskan. Keripik paru nabati siap untuk dikemas.
Untuk mengenalkan keripik kulit singkong kepada masyarakat, awalnya hanya dicobakan kepada masyarakat sekitar. Selanjutnya untuk mengenalkan lebih lanjut, dengan bantuan penyuluh pendamping dan bekerjasama dengan Chaca Snack maka keripik kulit singkong (Paru Nabati) pertama kali dipromosikan dalam pameran Soropadan Agro Expo (SAE) VI di PPAP BW Agrocenter Soropadan, Temanggung, Jawa Tengah. Hasilnya cukup memuaskan, masyarakat antusias untuk mencoba serta dapat menerima produk tersebut.
Transaksi pun berjalan saat dan setelah pameran berlangsung, kini produk Keripik Kulit Singkong (Paru Nabati) dapat dijumpai di outlet Chaca Snack. Bagi teman-teman yang penasaran dan ingin mencoba, silakan hubungi contact person 085643656579 atau 085647016497. Penulis : Novi Elia Rahmawati, A.Md (Penyuluh BPPK Kec. Grabag)
Sedangkan produk keringnya biasanya berupa keripik atau ceriping, mulai dari keripik daun singkong, ceriping singkong, slondok, pothil, klathak, rengginang dan yang lainnya. Produk-produk diatas tentunya sering dijumpai dipasaran dan tidak asing lagi, namun jika produk dibuat dari kulit singkong mungkin masih banyak yang belum mengenal. Keripik kulit singkong ini dinamakan juga dengan Keripik Paru Nabati. Dinamakan Paru Nabati karena bentuk dan kenampakan keripik mirip dengan paru sapi, sedangkan nabati diambil karena dibuat dari bahan nabati yaitu kulit singkong. Kulit singkong menjadi pilihan karena disekitar wilayah Desa Sumurarum banyak produsen slondok yang kulitnya hanya dibuang. Untuk memanfaatkan kulit singkong agar mempunyai nilai ekonomis maka seorang petani pengolah hasil di Desa Sumurarum terinspirasi untuk membuat kulit singkong menjadi keripik kulit singkong tanpa menghilangkan bentuk aslinya.
Pada dasarnya pembuatan keripik kulit singkong mudah, namun melalui beberapa proses terutama untuk menghilangkan racun HCN yang terdapat didalam kulit singkong. Bahan-bahan pembuatan keripik kulit singkong antara lain kulit singkong, tepung, bawang dan garam yang telah dihaluskan. Proses pembuatannya yaitu kulit singkong dikelupas dari dagingnya, lalu dibersihkan dari kulit bagian luar yang kotor dan dicuci bersih. Bumbu halus ditambahkan air lalu dicampur dengan tepung dan aduk rata. Kulit singkong dicelupkan kedalam adonan tepung lalu digoreng dalam minyak panas, diangkat dan ditiriskan. Keripik paru nabati siap untuk dikemas.
Proses Pembuatan Keripik Kulit Singkong (Paru Nabati)
Untuk mengenalkan keripik kulit singkong kepada masyarakat, awalnya hanya dicobakan kepada masyarakat sekitar. Selanjutnya untuk mengenalkan lebih lanjut, dengan bantuan penyuluh pendamping dan bekerjasama dengan Chaca Snack maka keripik kulit singkong (Paru Nabati) pertama kali dipromosikan dalam pameran Soropadan Agro Expo (SAE) VI di PPAP BW Agrocenter Soropadan, Temanggung, Jawa Tengah. Hasilnya cukup memuaskan, masyarakat antusias untuk mencoba serta dapat menerima produk tersebut.
Soropadan Agro Expo VI di PPAP BW Agrocenter Soropadan, Jawa Tengah
Transaksi pun berjalan saat dan setelah pameran berlangsung, kini produk Keripik Kulit Singkong (Paru Nabati) dapat dijumpai di outlet Chaca Snack. Bagi teman-teman yang penasaran dan ingin mencoba, silakan hubungi contact person 085643656579 atau 085647016497. Penulis : Novi Elia Rahmawati, A.Md (Penyuluh BPPK Kec. Grabag)
Jumat, 13 September 2013
Pelatihan Kemanfaatan Konservasi Lahan dan Air Di Desa Giri Wetan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas lahan di daerah pertanian desa Giriwetan. Dan sesuai dengan materi pelatihan yaitu konservasi lahan dan air maka pelatihan ini di titik beratkan pada upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan, masa depan.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah tanggal 11-12 September 2013 di desa Giriwetan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Menurut Ibu Ranti dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang yang membuka pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman petani akan peningkatan kemanfaatan lahan secara efektif namun dengan cara yang tidak merusak sistem ekologi lingkungan yang ada demi keberlanjutan kemanfaatan lahan tersebut.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah tanggal 11-12 September 2013 di desa Giriwetan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Menurut Ibu Ranti dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang yang membuka pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman petani akan peningkatan kemanfaatan lahan secara efektif namun dengan cara yang tidak merusak sistem ekologi lingkungan yang ada demi keberlanjutan kemanfaatan lahan tersebut.
Kamis, 12 September 2013
Desa Sumur Arum Penghasil Slondok
Desa Sumurarum adalah salah satu desa di kecamatan Grabag yang memiliki beberapa potensi unggulan. Salah satu unggulan tersebut adalah bahwa Desa Sumurarum menjadi satu-satunya penghasil makanan slondok terbesar di kecamatan Grabag. Usaha industri rumah tangga ini sangat memiliki prospek yang cukup bagus.
Hingga saat ini jangkauan pemasaran makanan slondok produksi desa Sumurarum sudah merambah ke luar kabupaten Magelang bahkan ke luar provinsi.
Hingga saat ini jangkauan pemasaran makanan slondok produksi desa Sumurarum sudah merambah ke luar kabupaten Magelang bahkan ke luar provinsi.
Selasa, 10 September 2013
Tata Laksana Usaha Sapi Potong
Oleh :
Subyantoro
Disampaikan dalam rangka kegiatan
Karya Ilmiah Penugasan Akhir
(KIPA)
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang
Jl.Raya Magelang-Kopeng No.7
Magelang Jawa Tengah
Pencegahan Penyakit
Pengendalian penyakit sapi yang paling baik adalah tindakan pencegahan:
- -Menjaga kebersihan kendang beserta peralatannya, pemisahan sapi yang sakit dengan yang
- sehat.
- -Lakukan pengobatan jika terjadi sakit.
- -Lantai kandang diusahakan selalu kering.
- -Memeriksa kesehatan secara teratur.
Penyakit yang sering muncul antara lain:
Anthrax, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Sura (penyakit tujuh keliling), Penyakit radang paha (blakleg), Brucellosis, Foot Rot, Cacing hati, Cacing perut dan bloat.
Pemasaran
Sistem pemasaran umumnya di Indonesia:
- -Sistem pemasaran didominasi blantik/tengkulak.
- -Cara menentukan harga dengan ditaksir, belum ada standar mutu atau grade tertentu sehingga
- merugikan peternak.
Bagi Petani/Kelompok yang ingin memperkenalkan/mempromosikan produk hasil pertaniannya di sini silakan klik di sini BPPK Kecamatan GrabagAlamat Kantor :Jl. Telaga Bleder Km.2 Grabag, Magelang, Jawa TengahADMIN BLOGContact person:081392321084081393134838081903986548 |
Pembuatan Pupuk Cair Urine Sapi
Bincang Agribisnis di Fast FM kali ini mengambil tema “PEMBUATAN PUPUK CAIR URINE SAPI” yang disampaikan oleh Ir. Margono, MMA dan Sa’adah, Berikut isi dari bincang agribisnis di Fast FM :
Para pendengar tentu tau apa itu air kencing, akan lebih enak kalo saya menyebutnya ‘urine’, nah! urine ini yang sering tidak kita abaikan, kita buang begitu saja bahkan kita anggap sebagai kotoran ternyata bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair apabila kita olah, karena mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman diantaranya Nitrogen 1%, Phospor 0,5%, Kalium 1,5%, Carbon 1,1 %, Air 92%, dan fito hormon Auksin yaitu zat perangsang tubuh yang bisa digunakan sebagai zat pengatur tumbuh. Setelah pupuk cair urine diolah unsur-unsur hara tersebut meningkat. Nitrogen menjadi 2,7%, Phospor menjadi 2,4%, Kalium menjadi 3,8% dan karbon menjadi 3,8%. Warna yang semula kuning berubah menjadi kehitam-hitaman, dan bau yang semula menyengat jauh berkurang.
Keungulan lain dari pupuk cair urine ini adalah dapat mengusir hama tikus, wereng, walang sangit dan hama penggerek. Sehingga tanaman terhindar dari serangan hama-hama tersebut.
Saya tidak menganjurkan anda menggunakan urine secara langsung, ” dengan alasan ingin praktis, setelah ternak kencing anda tampung lalu langsung disemprotkan pada tanaman” karena kadar gas amonia yang terdapat dalam urine dapat membahayakan tanaman, jadi urine ini minimal didiamkan dulu selama 2 minggu tanpa diolah atau lebih bagusnya diolah terlebih dahulu, caranya pengolahannya mudah saja.
CARA MEMBUAT PUPUK CAIR URINE SAPI
I. ALAT:
- Ember/Drum
- Plastik
- Karet/Pengikat.
II. BAHAN:
- Urine Sapi (Kencing Sapi) 20 liter
- Jahe 1/2 kg
- Lengkuas 1/2 kg
- Kunyit 1/2 kg
- Temu ireng 1/2 kg
- Temulawak 1/2 kg
- Kencur 1/2 kg
- Gula Merah 1 kg
- Rendaman Kedelei 1 Gelas atau Urea 1 sendok makan
- EM4 100 ml
Bahan – bahan jahe, lengkuas, kunyit, temu ireng, temulawak dan kencur (empon-empon) berfungsi untuk menghilangkan bau urine sapi dan memberi rasa yang tidak disukai hama tanaman. Gula berguna dalam proses fermentasi dan memenyuburkan mikroorhanisme yang ada didalam tanah, Urea dan rendaman kedelai berfungsi untuk memperkaya unsur hara yang terdapat dalam pupuk cair serta menyuburkan mikroorganisme. Serta EM 4 sebagai starternya.
III. CARA PEMBUATAN:
Empon-empon dihaluskan dan dimasak sampai mendidih. Setelah dingin dicampur dengan semua bahan yang lain didalam ember atau drum plastik, yang perlu dingat pengisian jangan sampai penuh. Lalu ditutup rapat dan didiamkan selama 3 minggu. Setiap hari 2 kali atau tiap pagi dan sore tutup dibuka untuk membuang gas yang dihasilkan atau boleh menggunakan aerator untuk mempercepat proses penguapan gas.
Pupuk cair yang telah jadi, dapat langsung digunakan yaitu : 1 liter pupuk cair urine sapi dicampur 10 liter air lalu disemprotkan ke tanaman.
Pabila pupuk cair urine sapi ini disimpan paling baik selama 12 hari dan harus tertutup rapat agar kadar nitrogen dan urine tidak banyak keluar.
IV. DOSIS DAN CARA PENGAPLIKASIAN
Pupuk cair urine sapi ini dapat digunakan pada berbagai tanaman misalnya: tanaman pangan (padi), palawija dan sayuran, hortikultura (cabai, jeruk), dan bisa juga pada bibit / benih tanaman.
Pada tanaman padi penyemprotan dilakukan pada umur 14-21 hst, 25-30 hst dan pada fase primordia (45 hst) saat sudah ada satu tanaman yang mengeluarkan bunga.
Pada tanaman hortikultura penyemprotan dilakukan pada umur 14-21 HST (terdapat 3-4 helai daun) dan pada saat pembentukan bunga.
Untuk benih/ biji direndam selama semalam sedangkan untuk bibit perendaman selama maksimal 10 menit.
V. KEUNGGULAN MENGUNAKAN PUPUK CAIR URINE
Tanaman sayuran dan hortikultura seperti setelah diberi pupuk cair ini menjadi lebih subur, daunnya kelihatan segar dan hijai serta ulat yang mengghinggapinya menghilang. Manfaat lain penggunaan pupuk cair urine sapi yaitu: meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur dan karakteristik tanah, meningkatkan kapasitas serap air tanah, meningkatkan aktifitas mikroba tanah, meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, jumlah, dll), menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman, menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman, dan meningkatkan retensi/ketersediaan hara dalam tanah.
Bagi Petani/Kelompok yang ingin memperkenalkan/mempromosikan produk hasil pertaniannya di sini silakan klik di sini BPPK Kecamatan GrabagAlamat Kantor :Jl. Telaga Bleder Km.2 Grabag, Magelang, Jawa TengahADMIN BLOGContact person:081392321084081393134838081903986548 |
Minggu, 08 September 2013
PROFIL DESA COKRO
PROFIL DESA COKRO
- LOKASI DAN LUAS WILAYAH
Desa Cokro Kecamatan Grabag merupakan daerah yang strategis mempunyai topografi dataran datar bergelombang dengan ketinggian 682 Mdpl yang berbatasan sebelah Timur dengan desa Salam, sebelah Barat dengan desa Donomulyo kecamatan secang, sebelah Selatan dengan Desa Giriwetan, serta sebelah Utara berbatasan dengan desa Klegen .
Desa Cokro dengan luas wilayah 173,738 Ha di terbagi atas 4 dusun/lingkungan, 6 RW, 17 Rt.
- PENGGUNAAN TANAH KARAKTERISTIK LAHAN
1. Penggunaan tanah
Luas tanah di desa Cokro kecamaan Grabag adalah 173,738 Ha ,dengan rincian sebagai berikut :
a. Sawah seluas 103,12 Ha, terdiri dari:
· Sawah Irigasi teknis : 82,80 Ha.
· Sawah irigasi setengah teknis : 16,05 Ha.
· Sawah Irigasi sederhana : - Ha.
· Irigasi desa non PU : - Ha
· Sawah Irigasi tadah hujan : 4,27 Ha.
b. Lahan kering, seluas 83,10 hektar terdiri dari
· Rumah dan halaman : 13,90 Ha.
· Tegal kebun : 69,20 Ha.
· Hutan negara : - Ha.
· Hutan rakyat : - Ha.
· Kolam perikanan : - Ha
· Perkebunan : - Ha
· Lainya : - Ha.
2. Karakteristik Lahan
a. Tinggi tempat
Desa Cokro memiliki ketinggian dari permukaan laut berkisar 682 m dpl .
Hal ini memberikan indikasi bahwa desa Cokro kecamatan grabag memiliki potensi untuk budidaya berbagai jenis tanaman dataran rendah maupun dataran menengah.
b. Kemiringan lahan
Kemiringan lahan di desa Cokro kecamaan Grabag.
· Daerah bergelombang – berbukit (kemiringan 16 – 40%) meliputi seluruh desa
c. Tipe tanah
Tipe tanah di desa Cokro kecamatan Grabag sebagian besar berwarna kuning bertekstur lempung. Rata-rata mempunyai kedalaman efektif tanah yang cukup 30 – 90 cm, dengan tektur tanah sebagian besar sedang dan lainnya bertektur halus dan kasar.
d. Mata air / sumber air
Di desa Cokro kecamatan grabag memiliki 2 mata air/sumber air yang memungkinkan terjaminnya air untuk pertanian dan dimanfaatkan oleh 73 KK meliputi dusun Cokro, Sanggar, Kemerep dan Ketanggung.
f. Iklim
Tipe iklim Kabupaten Magelang termasuk B1 (Oldeman) dengan curah hujan rata – rata 2.186 mm/tahun dan jumlah hari hujan rata- rata 103 hari. Kelembaban antara 85 – 95 dengan suhu antara 16 - 26 o C.
Dari kondisi sumber daya alam yang ada baik lahan maupun iklim, menunjukan bahwa di Kabupaten Magelang cocok dibudidayakan semua komoditas pertanian, perkebunan, kehutanan, ternak maupun ikan.
g.Luas Panen , Produksi Tanaman, dan rata-rata produksi th. 2013
No | Komoditas | Luas panen ( ha ) | Produksi ( ton) | Rata-rata produksi ( Kw / ha ) |
1 2 3 4 5 6 | Padi Jagung Kacang tanah Kedelai Ubi kayu Ubi Jalar | 72 6 - - 8 | 288 12 - - 32 | 40 20 - - 40 |
h.Luas penan dan produksi tanaman sayur-sayuran
No | Komoditas | Luas panen ( ha ) | Produksi ( ton) | Rata-rata produksi ( Kw / ha ) |
1 2 | Cabe Kacang panjang | 4.5 1.2 | 27 18 | 60 15 |
- SUMBERDAYA MANUSIA
1. Penduduk
Jumlah penduduk desa Cokro kecamatan Grabag tahun 2013 adalah 2824 jiwa terdiri dari laki-laki 966 jiwa, perempuan sebanyak 1895 jiwa.
Tingkat Pendidikan
Jumlah penduduk yang mempunyai pendidikan s/d tahun 2011 sesuai jenjangnya :
Jenis pendidikan | Usia (Th) | Jumlah laki - laki ( orang) | Jumlah perempuan ( orang) |
a. Blm masuk TK b. TK/play group c. Sedang ekolah d. Tdk tamat SD / MI e. Tamat SD f. Tdk tamat SLTP g. Tdk tamat SLTA h. SMP sederajat i. SMA sederajat j. D1/D2/ D3/Akademi k. Akta 4,S1,S2 | 3-6 3-6 7-12 18-56 18-56 12-56 18-56 | 10 7 52 32 412 42 71 0 47 7 22 | 38 9 84 15 305 32 95 214 62 3 11 |
2. Petani
Jumlah KK tani seluruhnya adalah 507., dilihat dari statusnya, terdiri dari: pemilik saja 3 %, pemilik penggarap 72 %, penggarap/ penyakap saja 14 % dan buruh tani 11. %. Dilihat dari luas pemilikan tanah, rata – rata Kemilikan lahan : 0.25 ha per keluarga tani.
D. SUMBERDAYA EKONOMI
Lembaga keuangan mikro dengan kegiatan simpan pinjam hanya ada 1 kelompok LKM A dengan sumber dana dari PUAP .
E. KELEMBAGAAN PETANI
Di desa Cokro kecamatan Grabag terdapat beberapa macam kelembagaan petani, yaitu :
1. Di tingkat dusun telah tumbuh kelompok tani baik berdasarkan hamparan maupun domisili sebanyak 4 kelompok tersebar di 4 dusun / Lingkungan, yang terdiri dari kelas kelompok pemula sebanyak 3, Lanjut 1.
No | Kelompok Tani | Dusun | Ketua | Sekretaris | Bendahara |
1 | Sidodadi | Cokro | Gunawan | Slamet Ariyanto | Safi’i |
2 | Rukun Tani | Sanggar | Muh Umar | Sarofah | Khoirul Umam |
3 | Sidomakmur | Kemerep | Haryono | Arif Budi | Jonedi |
4 | Sidorejo | Ketanggung | Muhromin | Sigit Gunadi | Amin |
2. Gabungan Kelompok tani (Gapoktan) dengan nama Cokro Tani Makmur dengan beranggotakan 115 orang.
3. Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA), ada 2 0rang yang terkoordinir dan tergabung dalam kepengurusan KTNA tk. Kecamatan.
Bagi Petani/Kelompok yang ingin memperkenalkan/mempromosikan produk hasil pertaniannya di sini silakan klik di sini BPPK Kecamatan GrabagAlamat Kantor :Jl. Telaga Bleder Km.2 Grabag, Magelang, Jawa TengahADMIN BLOGContact person:081392321084081393134838081903986548 |